Setelah melompati "gencatan senjata", serangan tersebut lepas landas untuk membebaskan est Aleppo

(Untuk Giampiero Venturi)
28/09/16

Karena mudah diramalkan, "gencatan senjata" rapuh yang berlaku selama lebih dari seminggu di Suriah telah sepenuhnya hilang. Bentrokan di seluruh negeri dilanjutkan dengan intensitas yang sama seperti sebelumnya. Pada senjata-senjata tersebut ditambahkan pemadaman diplomatik antara AS dan Rusia, yang saling menuduh telah berkontribusi dalam memecahkan gencatan senjata.

Dipersiapkan selama berminggu-minggu, gelombang kejut Angkatan Bersenjata Suriah dimulai di sekitar pinggiran timur Aleppo, dikelilingi tetapi masih di tangan para milisi jihad. Daerah-daerah yang terlibat dalam bentrokan jam-jam ini adalah mereka yang berada di sebelah timur Benteng Aleppo dan wilayah utara Handarat, tempat pasukan Jabhat Fateh Al Syami (Misalnya ke Nusra), yang disebut Tentara Suriah Gratis dan subkelompok lain dari galaksi jihadis yang beroperasi di Kegubernuran Aleppo.

Bersama dengan Pengawal Republik Suriah mereka terlibat di garis depan Pasukan Pertahanan Nasional (NDF), sebuah milisi teritorial yang diorganisir dengan bantuan Iran terutama cocok untuk operasi di daerah perkotaan, dan sejumlah besar militan Hizbullah.

Serangan besar-besaran akan dilakukan setelah 4 hari serangan udara bersama Rusia-Suriah dan serangan artileri yang intens pada posisi jihad.

Rumor perang berlanjut lebih jauh ke selatan di Governorat Hama. Unit dilengkapi dengan tank T-90 Qawat Al-Nimr (Pasukan Harimau) dan departemen 4 yang terkenala Divisi lapis baja (yang perwiranya adalah orang Alawit tradisional) akan menyerang pos-pos dari Jabhat Fateh Al Syami tanggal dalam kemajuan pesat di seluruh area selama beberapa hari.

(foto: Al-Firqat ur-Rābaʿah, SAA)