Korea Utara meningkatkan produksi rudal

(Untuk Giuseppe Gagliano)
10/04/24

Pada tanggal 5 April 2024, Korea Utara di bawah arahan Kim Jong Un meningkatkan produksi rudal dengan tujuan meningkatkan pertahanan negara.1.

Arahan baru ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pelapis hulu ledak dan nozel mesin rudal, komponen penting untuk memasukkan kembali rudal ke atmosfer dan mengarahkan gas yang dikeluarkan oleh mesin.

Instruksi ini dikomunikasikan kepada divisi militer dan produksi terkait, dengan penekanan pada kualitas dan penyebaran senjata yang cepat. Berita tersebut meningkatkan semangat para pekerja pabrik amunisi, yang termotivasi oleh insentif seperti bonus dan mobil.

Langkah ini menyusul peluncuran rudal balistik jarak menengah pada tanggal 2 April, yang meningkatkan kekhawatiran internasional mengenai perdamaian dan stabilitas regional. Ketegangan semakin meningkat dengan adanya tuduhan adanya hubungan militer antara Korea Utara dan Rusia, yang berdampak pada keamanan global.

Intensifikasi produksi rudal Korea Utara menandakan strategi yang jelas untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan ofensifnya di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Langkah ini, bersamaan dengan uji coba rudal baru-baru ini, menyoroti komitmen Pyongyang untuk memperkuat persenjataannya dalam menanggapi ancaman regional dan internasional. Selain itu, tuduhan adanya hubungan militer dengan Rusia dan keterlibatan dalam konflik Ukraina menyoroti potensi poros kerja sama yang dapat mengubah keseimbangan keamanan yang ada, sehingga mendorong Amerika Serikat dan sekutunya, Korea Selatan dan Jepang, untuk memperkuat kerja sama keamanan mereka sendiri.

Sikap Pyongyang yang menolak berdialog dengan Jepang dan mengintensifkan aktivitas militernya, semakin meningkatkan ketegangan regional, terutama dalam konteks di mana perdamaian dan stabilitas sudah diuji.

Tanggapan internasional, yang mencakup sanksi dan kecaman atas uji coba rudal, tampaknya tidak mengekang ambisi rudal Korea Utara, dan menunjukkan potensi peningkatan eskalasi di masa depan jika saluran dialog yang efektif tidak ditemukan. Situasi ini memerlukan strategi diplomatik yang disesuaikan dengan menyeimbangkan pencegahan militer dengan tawaran dialog, untuk menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut.

1https://www.dailynk.com/english/kim-jong-un-orders-increase-shrouds-engi...

Foto: KCNA