Irak: kampanye melawan ISIS akan segera berakhir

(Untuk Giampiero Venturi)
15/03/17

Perdana Menteri Irak, Syiah Al Abadi, secara resmi mengumumkan bahwa operasi terhadap teroris Negara Islam telah memasuki tahap akhir. Menurut perdana menteri Baghdad, semua pejuang yang menyerah akan menjamin pengadilan yang adil. Mereka yang terus berjuang akan terbunuh dalam beberapa hari mendatang.

Pengumuman tersebut mengikuti perkembangan militer terkini yang melihat kemajuan khususnya di sektor barat kota Mosul. Kemarin sore konfirmasi pembebasan kawasan Benteng, di sekitar stasiun kereta lama, sementara operasi sedang dilakukan untuk mengamankan Jembatan Tua, jembatan ketiga dari lima jembatan di atas Sungai Tigris yang menghubungkan sisi timur dan barat Mosul. Tigris, yang melanjutkan perjalanannya di Irak hingga bergabung dengan Basra dengan Efrat (sungai penting lainnya dalam perang melawan ISIS), sejauh ini telah menjadi titik rujukan untuk seluruh pertempuran Mosul. Mengamankan jembatan adalah salah satu faktor yang membantu menjebak teroris Khilafah.

Perkelahian antara 9a Divisi lapis baja tentara Irak yang diapit oleh unit-unit Polisi Federal dan milisi Khilafah akan menjadi sangat keras di daerah antara Jembatan Tua dan jembatan Jamhuryia, praktis jantung kota. Dalam hal ini, peran Polisi Federal Irak harus disebutkan, berbeda denganLayanan Polisi Irak sering memainkan peran kontra-pemberontakan perkotaan dan berpartisipasi dalam operasi intervensi cepat khusus, bahkan dalam skala besar.

Ibu kota wilayah Niniwe sekarang tampaknya di ambang kapit. Hampir 90% kota kembali di bawah kendali pasukan pemerintah.

Masih harus dilihat peran masa depan milisi Syiah (Unit Mobilisasi Populer) yang memberikan kontribusi besar di sepanjang front barat Mosul, menuju perbatasan Suriah. Harus diingat dalam hal ini bahwa Mosul adalah kota Sunni dan operasi anti-ISIS berkembang di Irak, cepat atau lambat mereka harus tumpang tindih dengan yang sedang berlangsung di Suriah, di mana panorama terlihat sangat berbeda.

(Foto: al-Quwwāt al-Musallaḥa al-Irāqiyya)