UNASUR dan perdamaian di Kolombia

27/07/15

Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Amerika Selatan (UNASUR), mantan Presiden Kolombia Ernesto Samper, bertemu pekan lalu dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, dan bersama-sama mereka sepakat tentang perlunya mencapai perdamaian di Kolombia, salah satu tema utama yang menjadi ciri khas kunjungan Samper.

Samper menjelaskan di sini bahwa proses ini akan memiliki tiga fase: yaitu "gencatan senjata", perlucutan senjata dan demobilisasi dan reintegrasi para pejuang. Ini adalah proses yang akan dikembangkan oleh konsultan teknis-militer yang disebut oleh UNASUR Dewan Pertahanan Amerika Selatan.

Permintaan untuk menguraikan proses ini diajukan oleh presiden sementara Uni, yang dipimpin oleh Uruguay, yang menunjuk mantan menteri Uruguay José Bayardi sebagai delegasi.

Pengalaman panjang PBB dalam pembangunan perdamaian di Amerika adalah jaminan bahwa proses ini, mungkin salah satu yang paling penting dalam beberapa tahun terakhir, dapat membuahkan hasil. "Tidak ada operasi misi perdamaian yang akan digunakan sebagai model, ini adalah proses pembelajaran bahwa setiap negara harus hidup dengan cara yang berbeda," tutup Samper.

Dalam konteks ini, Sekretaris Jenderal UNASUR, di New York, mengusulkan pembentukan sekolah mediator perdamaian untuk memfasilitasi penyelesaian konflik bersenjata dan untuk menyatukan upaya untuk memperkuat perdamaian.

Sebelum pertemuan dengan Ban Ki-moon, Samper mengadakan beberapa audiensi dengan pejabat UNASUR. Di antaranya Zarihoun Taye-Brook, Asisten Sekretaris Jenderal Urusan Politik, yang dengannya dia membahas isu-isu penting di kawasan seperti perdamaian di Kolombia, demokrasi di Venezuela, hubungan antara Venezuela dan Guyana, dan konflik yang meluas antara Kepulauan Falkland.

Selama tinggal di New York, yang disebutkan di atas bertemu Helen Clark, administrator Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan Susana Malcorra, Kepala Staf Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon dengan Hervé Ladsous, Wakil Sekretaris Jenderal dan Kepala Departemen Operasi dari Penjaga perdamaian PBB, Lenni Montiel, asisten Sekretaris Jenderal untuk Pembangunan Ekonomi, Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB dan Yannick Glemarec, dengan siapa ia mendiskusikan proyek percontohan yang mungkin di UNASUR yang akan mengontekstualisasikan masalah "PEMBERDAYAAN WANITA".

Maria Grazia Labellarte

Sumber / foto: UNASUR

(baca juga Kolombia dan proses perdamaian di negara ini dari 5 Februari 2015)