Kursus Hurakan lahir di kapal Nave Vespucci

(Untuk Angkatan Laut Militer)
12/09/23

​​Merupakan tradisi bahwa siswa kelas satu menaiki Kapal Pelatihan Amerigo Vespucci untuk kampanye pendidikan mereka berkumpul untuk membuat kursus.

Pemilihan nama mata kuliah tersebut merupakan puncak dari pelatihan selama satu tahun dimana mahasiswa mampu memperkuat esprit de corps, menunjukkan kemampuan mereka untuk mengorbankan diri demi orang lain dalam menghadapi tantangan bersama. 

Lahirnya kursus juga melambangkan peralihan menuju gagasan kelas yang lebih matang, di mana setiap aspek individualistis memberi jalan pada perasaan tulus bermasyarakat dan kekeluargaan.

Menyusul tradisi ini, pada tanggal 6 September 2023, di lepas pantai Laut Karibia Kolombia, siswa kelas satu tahun 2022/23 meneriakkan namanya ke laut: HURAKAN.

Nama tersebut mengingatkan pada apa, dalam budaya Maya, keilahian api, angin, dan badai; serta semangat kreatif dan asal usul kehidupan.

Angkatan pertama tahun 2022/23 ingin mengambil inspirasi dari budaya masyarakat Amerika Tengah untuk menggarisbawahi sifat luar biasa dari tempat lahirnya kursus tersebut, sementara Nave Vespucci berkomitmen untuk berkeliling dunia hingga Februari 2025.

Selain itu, tahun 2022/23 adalah tahun "kelahiran kembali" dari pembatasan yang jelas: akibatnya, kelas dapat menghidupkan kembali berbagai peristiwa dan tradisi, kembali ke "normalitas" kehidupan akademik setelah 3 tahun pembatasan. Juga setelah pembaruan ini, kelas menginginkan referensi yang jelas tentang sosok dewa Hurakan, dalam pengertiannya sebagai penguasa ciptaan dan kehidupan.

Bendera lapangan menggambarkan dewa Maya Hurakan yang, menurut tradisi setempat, dilambangkan dengan ekor ular. Di sebelah kanan, peradaban yang musnah karena badai melambangkan kehancuran. Di tangan kiri, api melambangkan kehidupan dan kelahiran kembali peradaban baru.

Pesan yang ingin disampaikan oleh kursus ini adalah pembaruan, penegasan identitas baru setelah melewati masa-masa sulit yang dihadapi dalam unit yang menjadi ciri kursus.

Di tengah persatuan inilah lahir semboyan: adversa nos genuit ut invicti crevimus, “kesulitan telah menempa kita sehingga kita bangkit tanpa terkalahkan”. Dalam memilihnya, angkatan menginginkan referensi yang jelas tentang mata kuliah Invicti 1976-1980.

Selain itu, untuk melambangkan perjalanan menuju Khatulistiwa serta wilayah Amerika Selatan tempat kampanye bagian pertama berlangsung, terdapat konstelasi Salib Selatan.

Helm yang bertumpu pada tiang mengingatkan kita pada jalannya komandan kelas: Mirmidoni 2005-2010.

Dengan premis-premis tersebut dan sesuai dengan nilai-nilai tersebut, kursus Hurakan menatap masa depan dengan tekad dan kebanggaan, dengan kepastian bahwa setiap tantangan dapat dihadapi dengan kesatuan dan kohesi yang menjadi ciri khas sebuah kursus.