Misi Eropa baru di Moldova

(Untuk Antonino Lombardia)
26/04/23

Yang paling sensitif adalah posisi Moldova sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Ketegangan di Republik Moldova dan khususnya di Republik Transnistria yang memproklamirkan diri pro-Rusia telah meningkat dan sejak awal tahun ini semakin banyak tindakan provokasi terbuka oleh Moskow, dengan rudal melintasi wilayah udara Republik Moldova ke arah wilayah Ukraina.

Dalam sepucuk surat kepada perwakilan tinggi tertanggal 28 Januari 2023, perdana menteri Republik Moldova mengundang Uni Eropa untuk mengirimkan misi sipil ke negara tersebut dalam kerangka CSDP (Common Security and Defense Policy, red.) dan hari ini , 24 April, Dewan Uni Eropa mendirikan Misi Kemitraan Sipil di Moldova (EUPM Moldova).

Tujuan dari misi sipil ini adalah untuk meningkatkan ketahanan sektor keamanan negara di bidang manajemen krisis dan ancaman hibrida, termasuk keamanan siber, dan melawan manipulasi dan campur tangan informasi asing (FIMI).

EUPM Moldova akan memiliki mandat awal selama dua tahun dan Stefano Tomat akan menjadi komandan sipil sementara kepala misi selanjutnya akan ditunjuk untuk mengarahkan operasi lapangan.

Josep Borrell, Perwakilan Tinggi Persatuan Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, mengatakan: “Sebagai salah satu negara yang paling terpukul oleh dampak dari invasi ilegal Rusia ke Ukraina, kami melihat peningkatan dan upaya Rusia yang berkelanjutan untuk mengacaukan Moldova dengan tindakan campuran. Hari ini kami meningkatkan dukungan UE ke Moldova untuk melindungi keamanan, integritas teritorial, dan kedaulatannya. Pengerahan misi baru ini merupakan sinyal politik penting lainnya dari dukungan UE dalam keadaan sulit saat ini.”

Pengunduran diri Presiden Gavrilita pada 10 Februari telah memperburuk ketidakstabilan politik negara yang pada 3 Maret 2022 secara resmi meminta untuk bergabung dengan Uni Eropa dan perdana menteri baru Dorin Recean telah berjanji untuk menindaklanjuti ambisi tersebut. Maret lalu, presiden Dewan Uni Eropa, Charles Michel, menyatakan selama kunjungan ke Chisinau bahwa dia ingin membuka negosiasi untuk aksesi negara ke Uni pada akhir tahun.

Foto: Kementerian Dalam Negeri Moldova