Inggris sedang mengembangkan senjata baru yang digambarkan sebagai "revolusioner" yang menggunakan gelombang radio untuk menonaktifkan perangkat elektronik musuh dan menembak jatuh kawanan drone. Sistem senjata energi yang diarahkan pada frekuensi radio ini (RFDEW - Senjata Energi yang Diarahkan Frekuensi Radio) akan mampu mendeteksi, melacak dan mengatasi ancaman di darat, udara dan laut. Rudal ini seharusnya mampu mencapai target hingga jarak 1 km, namun pengembangan sedang dilakukan untuk memperluas jangkauannya lebih jauh.
Sistem ini memancarkan gelombang radio yang mengganggu atau merusak komponen elektronik penting drone musuh, menyebabkan drone tersebut berhenti atau jatuh.
Dengan biaya hanya 10 sen sekali minum senjata ini menawarkan alternatif yang sangat hemat biaya dibandingkan sistem pertahanan udara tradisional berbasis rudal atau proyektil.
Sangat efektif melawan kawanan UAV, dan dapat dikelola oleh satu operator berkat otomatisasi tingkat tinggi.
Pembangunan proyek ini merupakan bagian dari upaya penguatan industri pertahanan Inggris menyusul pengumuman Perdana Menteri untuk meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 2,5% dari PDB pada tahun 2030.
Angkatan bersenjata Inggris berniat untuk dapat beroperasi sudah dalam beberapa tahun ke depan dengan teknologi ini.
Sumber/foto: Kementerian Pertahanan Inggris